TAPTENG, TAPANULIPOST.com – “Terimakasih Pak Buyung Sitompul yang benar-benar memperhatikan Sibolga dan Tapanuli Tengah”.

Demikian ucapan Asisten I Pemko Sibolga, Basar Sibarani mewakili Pemerintah Kota Sibolga pada acara presentasi review desain jembatan Batu Lubang yang digelar Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumut dalam rangka menerima masukan kearifan lokal dari tokoh masyarakat dan Pemda setempat, Kamis (1/9) kemarin di ruang rapat kantor Bupati Tapteng.

Basar Sibarani mengatakan, pembangunan jembatan batu lubang sudah sangat lama direncanakan, namun pembangunannya baru akan terwujud oleh Buyung Sitompul sebagai Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Kasatker P2JN) Sumut, Ir Buyung Sitompul.

“Untuk itu kami ucapkan terimakasih Pak Buyung Sitompul yang benar-benar memperhatikan Sibolga dan Tapanuli Tengah,” katanya.

Demikian juga Sekretaris Daerah Pemkab Tapteng, Hendri Susanto Lumbantobing mengucapkan terimakasih kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut, yang telah merespon permintaan masyarakat untuk memperlancar akses jalan di wilayah Pantai Barat Sumut, demi menggerakkan roda perekonomian.

“Kami berharap, Pemerintah dua daerah (Sibolga dan Tapteng) dan seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah berharap wujudkan lah ini (jembatan batu lubang) segera,” ucap Hendri Susanto.

Hendri mengungkapkan, buruknya infrastruktur jalan membuat wilayah Pantai Barat khususnya Tapanuli Tengah menjadi terisolasi. Selain itu buruknya kondisi jalan juga membuat harga komoditi di daerah itu menjadi sangat tinggi, sehingga perekonomian masyarakat kian terpuruk.

“Mahal Pak, mahal harga komoditi dan harga produksi di Tapteng dan Sibolga ini. Beda dengan harga di Pantai Timur, mungkin beda ratusan ribu, sehingga kadang-kadang sulitnya ekonomi, ditambah cost yang tinggi dari segi hasil produksi makin mempersulit perekonomian masyarakat. Karena harus melewati jalan kelok-berkelok, melewati batu lubang lagi yang penuh resiko kecelakaan sehingga harga produksi jadi naik. Mau tidak mau harus kami beli, tidak mungkin lagi kami beli ke daerah lain,” keluhnya.

“Dengan terbukanya akses ini, sehingga menambah nilai yang sangat luar biasa membuka isolasi Pantai Barat khususnya Tapanuli Tengah dan Sibolga. Untuk itu, marilah kita doakan Kepala Balai dan Pak Buyung Sitompul meneruskan rencana ini sehingga terwujudlah pembangunan jembatan batu lubang,” ujar Hendri disambut tepuk tangan dari seluruh peserta yang hadir.

Hadir pada pertemuan tersebut, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)-I Prov Sumut, Ir Paul Ames Halomoan Siahaan, Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Kasatker P2JN) Ir Buyung Sitompul MT beserta tim design jembatan batu lubang, Sekda Pemkab Tapteng, Hendri Susanto Lubangtobing, Asisten I Pemko Sibolga Basar Sibarani, sejumlah SKPD Pemkab Tapanuli Tengah dan Pemko Sibolga, tokoh masyarakat dan lsm.

Dikesempatan itu, Kasatker P2JN, Ir Buyung  Sitompul mengungkapkan, bahwa pembangunan jembatan batu memang sudah lama direncanakan. Namun desain jembatan mengendap di Kementrian PU sejak tahun 2012. Kemudian Buyung Sitompul meminta ijin kepada Kepala Balai untuk melakukan review karena desain lama masih banyak kekurangan.

“Didesain lama tidak ada didesain jalan masuk, tidak ada cantilever dan juga angker atau kabel dimana setiap kabel harus mampu memikul beban 150 ton per kabel untuk memikul jembatan tersebut. Itulah sebagai gambaran banyak hal yang harus direview kembali supaya pembangunan ini terwujud dan dianggarkan di tahun 2017 dengan cacatan jalan Rampa-Poriaha harus sudah selesai. Sebab pada saat pembangunan jembatan ini, jalan harus ditutup total. Maka andalan kita adalah jalan Rampa-Poriaha,” ungkap Buyung.

Ir Buyung  Sitompul menjelaskan, jembatan kabel yang akan dibangun itu terletak pada kedua sisi tebing terdekat sebelum objek tikungan Batu Lubang. Jembatan ini direncanakan akan dibangun pada tahun 2017 oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumatera Utara, dengan taksiran biaya sekitar Rp 35 miliar.

Jembatan Batu lubang ini akan dibangun sepanjang 62 meter, dengan lebar 12 meter dan selisih elevasi abutmen kira-kira 5 meter.

Jembatan dibuat dengan model jembatan gantung dengan titian yang diikat dengan sejumlah kabel baja-baja prategang pada kedua sisi jembatan. Kabel-kabel tersebut akan ditancap  (model bor) ke dalam bebatuan pada jarak dan jumlah serta kedalaman yang dipastikan aman.

Gambar Sketsa Jembatan Batu Lubang. (TAPANULIPOST.com)
Gambar Sketsa Rencana Jembatan Batu Lubang. (TAPANULIPOST.com)

Masyarakat dari kedua daerah menyambut baik dan bergembira pembangunan jembatan batu tersebut. Warga berharap pembangunan jembatan segera dilakukan, bukan hanya menjadi rencana saja, sebab rencana pembangunan jembatan ini sudah ada sejak lama.

“Kami sangat bergembira dan bersyukur kepada Tuhan, sehingga pembangunan jembatan gantung batu lubang ini akan dimulai. Dan kami selaku tokoh masyarakat yang ada di kedua daerah ini pasti setuju dan mempercayakan bagaimana desain yang terbaik. Bagi kami dengan dibangunnya jembatan gantung ini, sudah anugerah yang terindah dari pemerintah pusat kepada masyarakat Sibolga-Tapteng,” kata Maruli Firman Lubis, SH selaku Ketua Umum Lembaga Adat Batak Dalihan Natolu, Kabupaten Tapanuli Tengah. (red)