Tapanulipost.com, Tapteng – Sejumlah mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mendatangi kantor DPRD Tapteng, Rabu (14/5/2025) siang. Mereka menyampaikan keluhan terkait penghentian penyaluran beasiswa untuk semester 8 atau semester terakhir masa pendidikan mereka.
Sebelumnya, para mahasiswa dan perwakilan orang tua mahasiswa ini telah berupaya menemui Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, namun saat itu bupati tidak berada di kantor. Sementara Wakil Bupati Mahmud Efendi Lubis tengah menerima banyak tamu.
Karena tak berhasil bertemu dengan pimpinan daerah, mereka mendatangi DPRD Tapteng untuk mengadukan nasib mereka.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani bersama sejumlah anggota dewan dari Fraksi NasDem, PDIP, Demokrat, dan Gerindra.
Kepada Ketua dan anggota DPRD, mahasiswa itu menyebut bahwa Pemkab Tapteng menghentikan program beasiswa bagi angkatan 2021 yang kini tersisa 114 dari total 125 mahasiswa.
Saidil, mahasiswa UINSU Medan asal Barus, menjelaskan bahwa sebelumnya, pencairan beasiswa untuk semester 6 dan 7 telah dilakukan pada Desember 2024 lalu.
Mahasiswa penerima beasiswa dalam provinsi mendapat Rp6 juta per semester, sementara yang kuliah di luar provinsi menerima Rp9 juta.
“Namun pada 19 April 2025, pihak Bagian Kesra menginformasikan bahwa program beasiswa dihentikan untuk periode Januari–Juni 2025 karena tidak tersedia anggaran akibat efisiensi anggaran,” ujar Saidil mewakili para mahasiswa.
Nurul, mahasiswi Universitas Negeri Padang asal Tukka, dan Yani dari UIN SMDD Bukittinggi asal Sorkam, juga menyampaikan keluhan serupa. Mereka merasa terbebani dengan biaya skripsi dan persiapan wisuda.
Agustus, warga Pinangsori yang merupakan orang tua dari Wantri Simanungkalit, mahasiswi USU semester 8, mengaku khawatir kelulusan anaknya terganggu.
Hal senada disampaikan Abdul Bais Sitorus, ayah dari Andriani Sitorus, mahasiswa UINSU. Ia berharap beasiswa dilanjutkan agar tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena alasan biaya.
Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani mengkritik keras keputusan Pemkab Tapteng yang menghentikan beasiswa dengan alasan efisiensi anggaran.
Menurutnya, pendidikan seharusnya menjadi sektor yang tidak dikurangi anggarannya.
“Kalau alasannya efisiensi, seharusnya bukan sektor pendidikan yang dipangkas. Ini lucu, saya mau ketawa. Kami akan gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) secepatnya, kalau tidak besok, Jumat akan kita RDP-kan,” tegas Rivai. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS
Dapatkan berita terkini lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Tapanulipost.com dengan klik tautan ini.
Tinggalkan Balasan