TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Ribu Simatupang, pemerhati pembangunan di Tapanuli Tengah meminta agar proses tender di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tapteng dibatalkan. Sebab, kata Ribu, pelaksanaan proses lelang barang dan jasa di Dinas tersebut disinyalir sarat kepentingan.
Ribu mengungkapkan, sejumlah paket proyek pengerjaan dibidang jalan dan jembatan seperti pengaspalan hotmix yang ditenderkan oleh Dinas PU Tapteng, banyak diikuti oleh peserta kontraktor dari luar daerah maupun dari Kabupaten Tapteng sendiri. Hanya saja, lanjut Ribu, panitia tender malah menggugurkan kontraktor dalam daerah yang memiliki peralatan yang dipersyaratkan dalam paket proyek tersebut.

“Persyaratan mengerjakan pengaspalan hotmix harus ada peralatan AMP dan Quarry (tempat penambangan bahan galian C). Tapi setelah saya lihat di daftar pemenang tender, banyak yang datang dari luar Tapteng, ada Medan, Jakarta dan sejumlah daerah lain yanag dimenangkan. Sedangkan kontraktor disini yang jelas punya AMP dan quarry malah dikalahkan,” kata Ribu kepada TAPANULIPOST.com, Jumat (26/8) di Pandan.
“Seandainya mereka (kontraktor luar daerah) menang dari mana mereka mendapatkan dukungan AMP. Sementara kontraktor dari Tapteng pemilik AMP yang ikut tender, dikalahkan dengan alasan karena AMP tidak sesuai dengan persyaratan,” tambahnya.

Ribu menyesalkan tindakan panitia tender telah menggugurkan kontraktor dalam daerah yang memiliki peralatan sesuai persyaratan, demi memenangkan kontraktor luar daerah hanya untuk kepentingan pribadi.
“Pokja harus mengetahui bahwa perusahaan yang mereka kalahkan itu adalah sebuah perusahaan pengadaan hotmix di Tapteng yg saat ini masih beroperasi, dan mereka sudah berkali-kali melakukan pengaspalan hotmix di Tapteng, tapi mengapa kali ini mereka dikalahkan. Lalu mengapa pada lelang tahun lalu rekanan ini dimenangkan dalam tender proyek pengaspalan hotmix. Ada apa ini?” tukasnya.
“Kami menolak kontraktor yang tidak memiliki AMP (Asphal Mixer Plant) di Tapteng. Jangan gadaikan APBD Tapteng untuk kepentingan pribadi/golongan. Saya selaku masyarakat pemerhati pembangunan di Tapteng merasa miris terhadap proses pelelangan ini. Panitia bisa kena pidana akibat pembatalan ini, karena masyarakat terganggu menikmati hasil pembangunan di Tapteng. Saya meminta semua panitia tender itu diberhentikan,” tegasnya. (red)
Tinggalkan Balasan