Tapanulipost.com, Tapteng – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Tapanuli Tengah, Deni Herman Hulu, menyatakan kesiapannya turun langsung ke lapangan untuk mengecek data mahasiswa penerima beasiswa tanpa menggunakan biaya perjalanan dinas.

Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah yang digelar DPRD menyusul adanya aspirasi yang disampaikan para mahasiswa soal pemberhentian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi asal Tapteng.

“Saya siap turun ke lapangan tanpa biaya perjalanan dinas untuk memastikan data penerima beasiswa sesuai aturan,” tegas Deni Herman Hulu di hadapan peserta RDP.

Sebelumnya, Deni Herman Hulu juga menyatakan akan memperjuangkan aspirasi mahasiswa yang beasiswanya dihentikan Pemkab Tapteng pada semester akhir.

Advertisements

Deni mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, alasan efisiensi tidak semestinya diterapkan pada sektor pendidikan.

“Dalam konteks efisiensi anggaran, sektor pendidikan dan kesehatan umumnya tidak mengalami pengurangan. Apalagi di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, tidak ada kebijakan pemangkasan anggaran di sektor pendidikan,” tegas Deni.

Deni menyebut, beasiswa adalah bentuk investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia. Penghapusan beasiswa, kata dia, justru berpotensi merugikan masa depan mahasiswa dan bangsa.

“Efisiensi anggaran tidak boleh mengorbankan pendidikan. Beasiswa sangat dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan kuliah, khususnya di semester akhir yang membutuhkan biaya skripsi dan wisuda,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, Deni berjanji akan membawa persoalan ini ke tingkat pusat sampai ke Presiden Prabowo melalui jalur Partai Gerindra.

“Ingat, bahwa cita-cita besar bangsa kita adalah untuk mencapai Indonesia Emas 2045, jadi jangan harap itu tercapai kalau mimpi anak-anak Tapteng yang ingin bersekolah  tidak didukung pemerintah setempat. Atau kita tidak ingin ikut andil dalam cita-cita tersebut, hah bagaimana? Jadi jangan berharap kita naik kelas, yang ada malah tinggal kelas!” ujar Ketua Komisi B itu. Baca selengkapnya