SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Limbah oli yang diduga berasal dari Kapal Landing Craft Tank (LCT) Niaga Jaya 99 nomor lambung imo.8984903 yang bersandar di Pelabuhan ASP Jalan KH Ahmad Dahlan Sibolga berceceran mencemari air laut.
Limbah oli kotor yang diduga sengaja dibuang ke laut membuat nelayan di sekitar Pelabuhan itu berang. Pasalnya selain aktivitas mereka terganggu, air laut menjadi kotor dan berbau busuk. Apalagi disamping pelabuhan ASP ada pasar ikan. Pedagang ikan disana menggunakan air laut untuk keperluan ikannya.
“Kalau begini kotornya kita terganggu lah, karena kita juga perlu air laut yang bersih untuk air ikan, tidak mungkin yang kotor ini kita pakai, bisa bisa ikan kita rusak,” kata Reza salah seorang nelayan di kawasan pelabuhan ASP Sibolga, Selasa (25/7) kemarin.
[irp posts=”1448″ name=”Satu Orang Tewas Lompat dari Bukit Setinggi 25 meter saat Penggrebekan Pesta Sabu-sabu”]
Reza mengungkapkan, limbah oli kotor menggumpal berwarna kehijauan yang mencemari air laut telah berlangsung selama tiga hari. Limbah dari kapal yang mencemari air laut telah membuat ikan di sekitaran pelabuhan ASP banyak yang mati.
Selain itu, akibat tercemarnya air laut tersebut, aktivitas para nelayan yang bertangkahan di sekitar kawasan pelabuhan ASP pun menjadi terganggu. Apalagi air laut yang bersih digunakan untuk keperluan mencuci ikan dan badan kapal. Akibatnya para nelayan ini pun terpaksa mengambil air laut yang bersih ke tengah laut. “Kotoran (limbah) kapal ini sudah menyebar jauh sampai ke tengah sana, kalau ini dibiarkan begini kami akan datangi pihak kapal ini,” tukasnya.
Sementara itu, pihak pengusaha kapal tersebut membantah jika limbah kotor berwarna hijau itu merupakan limbah oli yang berasal dari kapal Niaga milik perusahaan mereka yang saat itu bersandar di pelabuhan ASP.
[irp posts=”1425″ name=”Diduga Tempat Prostitusi, Puluhan Mahasiswa Berunjuk Rasa Minta Holyland Family Karaoke Ditutup”]
“Itu bukan kotoran oli, tapi lumpur bercampur lumut, karena kapal itu sudah 5 tahun tidak beroperasi, dan rencananya tidak di ASP kita tambatkan, tetapi di pelabuhan sambas. Tapi karena sedang ada pembangunan, maka kita minta izin sandar ke pelabuhan ASP Sibolga,” Kata Sahnan pihak dari WJL Sibolga menjawab awak media.
Namun sebelum tim lingkungan hidup dari Pemko Sibolga turun ke lokasi untuk meninjau lokasi air laut yang dicemari kapal tersebut, pihak pengusaha kapal langsung memindahkan kapalnya dari pelabuhan ASP Sibolga. (red)
Tinggalkan Balasan