SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Pemerintah Kota Sibolga menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang lebaran Idul Fitri 2018. Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk menyatakan telah mempersiapkan berbagai antisipasi untuk menjaga kestabilan harga dan menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.

Hal itu diungkapkan Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk saat meninjau harga kebutuhan pokok di beberapa pasar yang ada di Kota Sibolga usai menggelar rapat dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di Aula Graha KPw Bank Indonesia Sibolga, Senin, 4 Juni 2018.

Dalam peninjauan harga bahan pokok tersebut, Walikota didampingi Wakil Walikota Edipolo Sitanggang, Ketua DPRD SibolgaTonny AL Tobing, Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution, Kapolres Sibolga Edwin Harianja serta sejumlah pimpinan SKPD terkait.

Disela-sela peninjauan, Walikota mengungkapkan setelah melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok yang sering membuat terjadinya inflasi, harganya normal dan cenderung turun.

Seperti cabai merah harganya kisaran Rp18 ribu sampai Rp20 ribu/kg. Sedangkan bawang merah harganya antara Rp28 ribu sampai Rp30 ribu/kg.

Kecuali bawang merah Balige yang ukurannya lumayan besar harganya Rp35 ribu. Sedangkan ukuran yang sedang harganya Rp30 ribu/kg.

Demikian juga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, daging kerbau dan ayam, harganya juga masih stabil.

“Kalau terjadi kelangkaan barang, maka Bulog siap melakukan operasi pasar termasuk menyediakan cabai merah, bawang dan kebutuhan pokok lainnya,” ucap Walikota.

Untuk itu, Walikota meminta para pedagang agar tidak menaikkan harga dengan alasan keterbatasan stok. Demikian juga distributor diminta tidak melakukan penimbunan barang di gudang.

“Karena pihak kepolisian akan melakukan pengawasan yang ketat ke gudang-gudang penyimpanan barang dan distributor yang ada di kota Sibolga. Jika ketahuan menimbun barang akan ditangkap itu pemilik gudangnya,” ujar Syarfi.

Dikesempatan itu, Kapolres Sibolga AKBP Edwin Harianja menegaskan sejauh ini belum ada ditemukan penimbunan barang terkait kebutuhan pokok untuk lebaran Idul Fitri.

“Kami dari Satgas Pangan selalu berkoordinasi dengan Disperindag untuk memantau bahan pokok yang dibutuhkan selama bulan ramadhan dan Idul Fitri. Dan bila kami temukan ada penimbunan salah satu bahan pokok yang menyebabkan inflasi maka kami akan tindak sesuai aturan yang berlaku.

Sampai saat ini keamanan di Kota Sibolga masih kondusif dan kami tetap berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menciptakan suasana yang sejuk kepada seluruh masyarakat,” ucap Kapolres.

Sementara itu, Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution menilai, kestabilan harga bahan pokok tersebut atas adanya koordinasi yang kuat dari seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sibolga. Baik itu dari segi distribusi dan pemantauan suplai barangnya.

“Karena koordinasi yang kuat dari tim TPID dibawah koordinasi Pemko, harga bisa terkendali dan bisa tercapai deflasi. Karena menurut pengakuan pedagang, penjualan mereka stabil dan bahkan ada yang naik, artinya daya beli tetap. Dan kita optimis bulan depan juga akan terkendali inflasinya,” tutur Suti. (Red)