TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah akan melakukan imunisasi Measles Rubella (MR) di seluruh sekolah, mulai tingkat PAUD sampai tingkat ke SMP dan SMA.
Hal itu disampaikan Kadis Kesehatan Tapteng Nursyam SKM MKes melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ewiya Laili SKM MKes kepada TAPANULIPOST.com, Kamis, 26 Juli 2018.
Ewiya mengatakan, imunisasi dengan pemberian vaksin MR ini sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus Campak dan Rubella secara cepat pada anak usia 9 bulan sampai dengan lebih kecil dari 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Pemberian vaksin MR ini akan mulai dilaksanakan pada Agustus ke seluruh sekolah yang ada di Tapteng. Sementara pada September dilaksanakan di Puskemas dan Pos Pelayanan Imunisasi. Pemberian vaksin ini gratis atau tidak dipungut biaya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, dan kita harapkan Dinas Pendidikan sudah membuat surat edaran ke seluruh sekolah baik itu PAUD dan TK. Sehingga pada saat hari H, pihak sekolah sudah mempersiapkan sasaran dan tempatnya,” kata Ewiya Laili.
[irp posts=”4414″ name=”Wakil Bupati Tapteng Buka Workshop Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella”]
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu sudah membuat jadwal untuk menjangkau seluruh daerah di Tapteng hingga ke pelosok pelosok desa serta pulau yang ada penduduknya seperti Pulau Mursala.
“Seluruh sasaran ini harus mendapatkan vaksin MR. Tim yang akan turun adalah petugas dari Puskesmas dan Bidan desa juga turut dilibatkan,” sebut Ewiya.
Ewiya juga mengungkapkan, bahwa pelaksanaan imunisasi ini akan dipantau langsung oleh Tim dari Dinas Kesehatan.
“Kami juga akan pantau. Tapi karena kami juga keterbatasan petugas jadi tidak setiap hari kita ikut memantau. Tapi pasti kita selalu mengawasi pelaksanaan kegiatan ini,” tuturnya.
[irp posts=”4328″ name=”Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani Resmikan Puskesmas di Desa Sijungkang”]
Ewiyah menjelaskan, virus campak dan rubella ini biasanya lebih mudah menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa. Namun bila menulari orang dewasa yang lagi hamil bisa menyebabkan kecacatan pada anak dalam kandungannya. Sementara kalau tertular kepada ibu yang sedang hamil muda pada trisemester pertama atau awal kehamilan dapat menyebabkan abortus atau keguguran.
“Kecacatan pada anak dikenal sebagai syndrome Rubella Kongenital, cacatnya bisa buta, tuli,kelainan gangguan kelainan mental,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Ewiya, dihimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki anak mulai usia 9 bulan sampai 15 tahun, agar mau membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi.
“Jangan melarang anak untuk imunisasi karena ini sangat penting untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Kita berkomitmen, untuk mencapai eliminasi virus campak rubella pada 2020,” pungkasnya. (red)
Tinggalkan Balasan