Foto : Bukit Galau terbakar. (Dok/TAPANULIPOST.com)

 

banner-selamat-natal-dan-tahun-baru-Pentas Selamat-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-dari-Trans-Continent

ASAHAN, TAPANULIPOST.com – Bukit Galau di Dusun Bedeng, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara terbakar, Minggu, 22 Oktober 2017 sekira jam 14.00 wib.

Menurut keterangan warga Marjanji Aceh, B. Tampubolon terlihat api menjalar dari puncak Bukit Galau terus merambat secara perlahan hingga ke lereng Bukit Galau.

Advertisements
Selamat-Hari-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-Indra-Angkola

“Api mula nya dari atas bukit, secara perlahan merembet kebawah tebing Bukit Galau. Untung masih jauh dari pemukiman warga dan terhalang kebun kelapa sawit warga,” kata B. Tampubolon kepada TAPANULIPOST, Minggu, 22 Oktober 2017.

Pantauan, hingga pukul 20.00 Wib api terus menjalar ke bawah tebing Bukit Galau. Kejadian tersebut menjadi tontonan warga Dusun Bedeng. Sementara jajaran Danramil 015 Bandar Pulau terlihat berjaga-jaga di lokasi kejadian. Api sulit dipadamkan karena kondisi medan yang sulit dilalui.

“Susah menjangkau nya, karena terjal dan kita sedang berkordinasi dengan Kepala Desa Marjanji Aceh,” kata Koptu. Helmi anggota Danramil 015 Bandar Pulau.

[irp posts=”1887″ name=”KPAID Tapteng Minta Sekolah dan Orangtua Awasi Jajanan Anak-anak”]

Kepala Desa Marjanji Aceh Rahmat Sopyan Panjaitan memantau kobaran api dan memeriksa puncak Bukit Galau apakah ada rombongan Pecinta Alam (PA) berkemah diatas bukit.

“Kata warga saya, tadi malam ada rombongan berkemah masuk untuk memasang tenda diatas Bukit Galau, tak ada pula laporan sama kita,” kata Rahmat Sopyan Pjt.

Menurut salah satu anggota Komunitas Pencinta Alam Asahan (Kompas) Desa Marjanji Aceh Amin Pjt, bahwa pada tanggal 21-25 Oktober 2017 akan diselenggarakan kemah bersama sebanyak 100 tenda dan penanaman pohon.

“Aduh, tak tahulah, barusan saja saya menyambut tamu-tamu Pencinta Alam yang baru datang, tiba-tiba ada kebakaran lahan,” kata Amin sambil berlari menuju puncak Bukit Galau.

Diketahui bersama, Bukit Galau merupakan tempat wisata desa dan menjadi tempat kemah Pecinta Alam yang tidak jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan. Untuk mencapai puncak Bukit Galau memakan waktu 30 menit dengan kemiringan 70-80 derajat. Tebing-tebing yang terjal sangat menyulitkan warga untuk melakukan pemadaman api ditambah dengan semak belukar.

[irp posts=”1868″ name=”Kapolri, Mendagri dan Kemendes Sepakat Kapolsek Bertanggung Jawab Awasi Dana Desa”]

Menurut Helmi, sejauh ini belum ada laporan resmi terhadap Muspika Bandar Pulau tentang akan diselenggarakannya kemah bersama dan penanaman pohon
“Belum ada laporan resmi ke kita, dan Komandan Koramil terus menginstruksikan untuk mengevakuasi jika masih ada Pecinta Alam diatas Bukit Galau,” katanya.

Pegiat Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDASU), Amiruddin Dolok Saribu meminta jajaran Muspika Bandar Pulau untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan menindak tegas terhadap pelaku pembakaran. Amiruddin Dolok Saribu juga menghimbau rekan-rekan Pecinta Alam agar berkordinasi kepada pemerintah desa setempat jika hendak melakukan kemah bersama atau Konservasi.

“Harus diusut tuntas penyebab kebakaran dan rekan-rekan Pencinta Alam yang ingin melakukan kemah alangkah lebih abdol jika pamit sama kades setempat untuk menjaga segala kemungkinan nya,” tegas Amir.

[irp posts=”1856″ name=”Kader Demokrat Komitmen Menangkan JR Saragih di Pilgubsu”]

Hingga berita ini diturunkan belum ada korban jiwa. Belum diketahui asal titik api penyebab kebakaran ini. Namun dugaan sementara api berasal dari puntung rokok. Kepala Desa Marjanji Aceh bersama Babinsa Danramil 015 Bandar Pulau terus siaga dan melakukan pencarian terhadap peserta kemah bersama. Sementara api terus menjalar dan dikhawatirkan akan merembet ke perkebunan dan perladangan warga masyarakat. (dol)

Selamat-Natal-dan-Tahun-baru-dari-PLN-Sibolga Selamat-Natal-dan-Tahun-Baru-SMAN-Matauli-Pandan