SIBOLGA, TAPANULIPOST.com – Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Sibolga tidak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
GM Pertamina Sibolga melalui Sales Executive Retail V Terminal BBM Pertamina Sibolga, Zul firman mengatakan, pihak SPBU di Kota Sibolga tidak lagi menjual premium lantaran mengikuti perkembangan dan permintaan pangsa pasar BBM jenis pertalite yang cukup tinggi.
Selain itu, spek mesin kenderaan keluaran tahun 2000 keatas mestinya tidak lagi menggunakan BBM dengan Real Octane Nuber (RON) 80. Namun lebih menggunakan BBM RON 90 keatas. Pertalite adalah salah satu BBM dengan Ron 90 tersebut.
“Mesin Kenderaan keluaran tahun 2000-an seharusnya sudah tidak lagi menggunakan premium, karena RON nya 80. Jika masih dipakai, maka resiko BBM akan boros. Atas kebutuhan pasar tersebut makanya dari pihak SPBU mengakomodirnya untuk menghadirkan produk pertalite,” ujar Zul Firman kepada wartawan, Kamis (6/4).
Menurutnya, saat ini pangsa pasar BBM jenis pertalite sangat tinggi di berbagai kota besar di Indonesia. Masyarakat tidak lagi menggunakan premium, beralih ke pertalite karena sangat cocok dengan mesin kenderaan.
Bahan bakar jenis pertalite dengan nilai oktan (Ron) 90 sangat bagus untuk mesin kendaraan. Jadi kendaraan yang memakai pertalite jadi lebih irit dan mesin lebih bersih.
“Dengan harga yang sama, tapi mendapatkan BBM yang jauh lebih irit, jauh lebih hemat. Sehingga dengan harga yang sama misalnya diisi pertalite Rp7.000 dan premium Rp.7000, mungkin jarak jangkauannya sama,” tukasnya.
Zul mengungkapkan, pihak pertamina menunggu kebijakan pemerintah apakah kedepannya BBM jenis Premium akan dipasarkan lagi atau tidak.
“Sejauh ini kita masih terus berkodinasi dengan pihak SBPU, apabila ada masyarakat yang ingin mempergunakan premium. Untuk kebutuhan premium masih tetap diakomodir, karena masih ada SPBU yang menjualnya seperti SPBU Barus dan SPBU Lopian,” pungkasnya.
Pantauan, dua SPBU di Kota Sibolga yakni SPBU Kebun Jambu dan SPBU Taman Bunga, sudah tidak lagi menjual BBM jenis premium. (red)
Tinggalkan Balasan