TOBASA, TAPANULIPOST.com – Yayasan Soposurung (Yasop) Balige masih menjadi idola bagi pelajar alumni SMP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMA. Meski yang diterima hanya sebanyak 120 siswa, namun peserta yang mengikuti seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPSB) mencapai ribuan siswa.
Harapan para siswa dan orang tua adalah lolos diterima di sekolah ini meski harus meluangkan waktu dan biaya yang cukup banyak. Sebab jaminan mutu pendidikan di sekolah ini menjadi salah satu faktor memotivasi anak-anak mereka berupaya lolos ke sekolah unggulan itu.
“Yang mendaftar mencapai sekitar 7.000 siswa. Tapi setelah dilakukan seleksi administrasi, hanya sebanyak 3318 siswa yang lulus. Mereka lah yang saat ini sedang melaksanakan ujian tahap III, yakni ujian kesamaptaan, olah raga dan wawancara bagi siswa yang lolos tahap I akademik dan dan tahap II seleksi psikotes,” kata Kepala Asrama Yasop Mekar Sinurat SH ketika ditemui di sela-sela pelaksanaan SPSB di Yayasan Soposurung SMA 2 Balige, Kamis,15 Maret 2018.
Diterangkan, dari seleksi tahap pertama itu sudah lolos sebanyak 500 siswa terbaik. Kemudian dilakukan lagi seleksi tahap II yaitu psikotes tahap III yakni pemeriksaan Kesehatan, Kesamaptaan, dan wawancara.
[irp posts=”3271″ name=”Kunjungi Desa Sibuntuon, Ketua PKK Tobasa Bagikan Bibit Markisa”]
“Yang lulus seleksi akademis diumumkan sehari setelah ujian tahap akademis. Kemudian mereka yang lulus berhak mengikuti seleksi tahap II digelar tanggal 12 Maret lalu dan tahap ke III hari ini15 Maret untuk 243 siswa yang lolos luar Tapanuli dan besok 16 Maret untuk 257 siswa yang lolos dari Tapanuli. Dari hasil seleksi tahap II dan III memilih 120 siswa terbaik, dan merekalah yang berhak masuk Asrama Yasop nanti untuk angkatan ke-29 Tahun 2018,” paparnya.
Diakuinya, setiap tahun terjadi peningkatan siswa yang turut mendaftar. Tahun ini pendaftar dari Tobasa sebanyak 590 siswa, kemudian selebihnya 2728 siswa dari luar Tobasa.
Sebanyak 86 siswa dari 590 pendaftar dari Tobasa lolos pada seleksi akademik. Sementara 414 siswa luar Tobasa dari 2728 siswa lolos pada tahap akademik, sehingga total siswa yang lolos pada tahap akademik 500 orang. Ada sebanyak 500 orang lolos ditahap akademik mengikuti seleksi tahap II psikotes dan III kesamaptaan dan olahraga.
“Jadi bukan hanya dari wilayah Tapanuli, hampir dari seluruh Kabupaten Kota di Indonesia, seperti Jakarta, Riau, Sumbar, Sumsel, Kalimantan, Papua, Kupang, Sulawesi, dan Provinsi lainnya,” katanya.
[irp posts=”3264″ name=”Bupati dan Ribuan Orang Saksikan Final Motocross Grasstrack 2018 di Balige”]
Pantauan di lapangan, tampak kawasan lapangan mini Soposurung Balige dipadati siswa yang mengikuti test tahap III. Ada juga siswa yang didampingi orangtuanya.
Ketika disinggung seputar opini yang berkembang ditengah masyarakat terkait adanya pengkondisian para siswa titipan para stakeholders untuk lolos masuk ke Yayasan Soposurung ini, Kepala asrama yang dikenal luwes dan ramah ini menyangkal berita itu.
“Saudara saya sendiri gagal lolos pada tahap akademik. Demikian halnya putri kepala sekolah yayasan ini juga tidak lolos ke sekolah ini. Jadi penerimaan siswa Yayasan Soposurung SMAN 2 Balige sampai saat ini sangat fair, kita tetap menjaga dan mengedepankan kualitas sekolah ini,” tukasnya. (Mar)
Tinggalkan Balasan