TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Atmosfer perpolitikan di Kabupaten Tapanuli Tengah kian memanas jelang Pilkada 2017. Berbagai trik dan manuver politik pun terus terjadi demi mereduksi kekuatan lawan. Jegal menjegal, sudah menjadi fenomena yang terjadi pada saat moment Pilkada. Bahkan, kejadian saat Pilkada Tapteng 5 tahun yang lalu diprediksi bakal kembali terjadi.
Hal ini diungkapkan netizen bernama Syafwanudin Cane melalui akun Facebook miliknya.
“POLITIK JURUS MABUK, BERKAHNYA BUAT SIAPA? Barangkali fenomena jelang dan saat Pilkada Tapteng 2017, bakal banyak kejadian serupa saat Pilkada Tapteng 5 tahun yg lalu. Berbagai trik dan manuver politik pun terus terjadi demi mereduksi kekuatan lawan. Masih segar dalam ingatan masyarakat Tapteng, ketika petahana saat itu tidak menginginkan calon yang memiliki elektabilitas tinggi menjadi pesaing. Sehingga dengan berbagai cara sampai pakai JURUS MABUK pun dilakukan. Alhasil membuahkan berkah bagi calon pendatang baru saat itu. Ada indikasi hal seperti ini bakal terjadi kembali di Pilkada Tapteng 2017,” tulis Syafwanudin Cane di akun FB-nya.
Menurut Syafwanudin, aksi borong partai dan buat dukungan ganda calon independent, serta pemetaan lawan-lawan tangguh yang bakal sulit tertandingi pun dilakukan untuk menjegal keikutsertaan lawan sebagai calon.
“Biasanya perilaku seperti ini kerap dilakukan sang petahana, demi pertahankan kekuasaan. Lebih tragisnya lagi, jika sang petahana memiliki lawan politik jauh sebelum tahapan pilkada dimulai. Sang petahana tak akan rela lawan politiknya mulus ikut serta sebagai calon, apalagi sampai memenangkan pilkada. Andaipun dalam kalkulasi politik sang petahana bakal sulit juga memenangkan pilkada, tetapi paling tidak harapannya, “Dang Di Ho, Dang Di Au, Lok Ma Tu Na Asingi”. Kalau hal ini terjadi di Pilkada Tapteng 2017 nanti, maka siapakah mendapatkan Berkah Aliran Suara Pendukung Bakal Calon Yang Terzholimi?” tandasnya.
Tinggalkan Balasan