TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Fasilitas kesehatan Puskesmas pembantu (Pustu) di Dusun III Kampung Lama, Desa Hurlang Muara Nauli, Kecamatan Kolang, sudah 5 tahun tidak beroperasi. Padahal, keberadaan Pus­tu semestinya membuat warga senang, sebab tempat pelayanan kesehatan masyarakat cu­kup dekat, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh lagi pergi berobat.

Buruknya sejumlah fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan persoalan serius yang belum teratasi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Satu diantaranya, fasilitas kesehatan yang terbengkalai selama 5 tahun di Dusun III Kampung Lama, Desa Hurlang Muara Nauli.

banner-selamat-natal-dan-tahun-baru-Pentas Selamat-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-dari-Trans-Continent

Menurut warga setempat, fasilitas layanan kesehatan Pustu di daerah mereka itu dibangun pada tahun 1996. Pustu ini kemudian beroperasi hingga tahun 2012. Namun sejak itu tidak ada lagi tenaga medis yang mau tinggal dan bertugas di Pustu ini, sehingga akhirnya keberadaannya tidak berfungsi lagi.

“Terakhir beroperasi tahun 2012. Ada bidannya tapi tidak mau tinggal di tempat itu dengan alasan dibutuhkan di Puskemas Kecamatan. Kini bangunan Pustu jadi terlantar seperti ‘rumah hantu’ karena sudah lama tidak dihuni,” kata mantan Kepala Desa Hurlang Muara Nauli, Bincar Lumbantobing kepada TAPANULIPOST.com, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Advertisements
Selamat-Hari-Natal-2024-dan-Tahun-Baru-2025-Indra-Angkola

[irp posts=”1871″ name=”Polres Tapteng Siap Awasi Penggunaan Dana Desa”]

Tidak lagi di­ope­rasi­kannya bangunan Pustu, membuat pelayanan kese­hatan masyarakat tidak berja­lan. Masyarakat di Dusun III kampung lama jelas dirugikan karena harus berobat ke Puskesmas yang jaraknya sekitar 5 Km dari tempat mereka.

“Apalagi kalau ada ibu ibu yang sudah mendesak mau melahirkan, terkadang jadi melahirkan di tengah jalan karena jarak ke Puskesmas terlalu jauh. Kadang kalau sempat, bidannya akan dijemput dari Puskemas,” kata Sammir Situmeang salah seorang Pengurus Bara JP Kecamatan Kolang.

Sementara itu, Ketua Bara JP Tapteng Kabul L.Tobing mengaku prihatin tidak berfungsinya layanan kesehatan masyarakat tersebut. Padahal, kata Kabul, fasilitas itu dibangun untuk mendekatkan pelayan kesehatan kepada warga.

[irp posts=”1828″ name=”Pengurus Lama Bara JP Tapteng Diminta Tidak Salahgunakan Nama Organisasi”]

“Memang cukup memprihatinkan, masa fasilitas kesehatan yang harusnya bermanfaat bagi warga, tak lagi difungsikan sebagimana mestinya. Kami berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan masalah ini, agar tidak ada fasilitas layanan publik yang mubazir. Selain masyarakat dirugikan, Pemerin­tah juga rugi bangunan ini di­bangun menggunakan APBD, tapi tidak difungsikan dan akan ru­sak dengan sendirinya. Pelayanan kesehatan merupakan Hak Asasi yang mesti diterima oleh rakyat, oleh karena itu pemerintah wajib memenuhinya,” ujar Kabul Tobing.

Kabul Tobing yang juga warga Dusun III Kampung lama berharap kepada Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani mendorong instansi terkait agar mengoperasikan kembali Pustu tersebut, dengan menempatkan tenaga medis. (red)

Selamat-Natal-dan-Tahun-baru-dari-PLN-Sibolga Selamat-Natal-dan-Tahun-Baru-SMAN-Matauli-Pandan