TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Bupati Tapanuli Tengah yang baru dilantik Bakhtiar Ahmad Sibarani nampaknya akan terus berbenah dan mulai menghias dalam upaya untuk memperindah tata kota Pandan yang merupakan ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah.
Pemkab Tapteng akan terus melakukan pembenahan baik itu dalam bentuk sarana pembangunan maupun infrastruktur dan juga tempat-tempat wisata di daerah itu.
Dalam upaya untuk mempercantik Kota Pandan, Pemkab Tapteng akan mulai menata jalan-jalan di kota tersebut dengan memasang lampu-lampu penerangan jalan dan pedestrian untuk pejalan kaki.
Demikian dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Basyri Nasution, SP saat melakukan peninjauan bersama konsultan di Pandan, Kamis (8/6).
“Untuk menata Kota Pandan supaya lebih bagus dan indah, nanti akan kita tata lampu jalan umumnya, pedestrian untuk pejalan kaki di Kota Pandan,” ujar kata Basyri Nasution.
Baca juga : Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani Tunjuk Dua Plt Kepala Dinas
Kata Basyri, seluruh trotoar ruas jalan di kota Pandan akan diperbaiki semua, mulai dari lampu merah Pandan menuju kantor Bupati kemudian hingga ujung jalan Tukka, jalan kantor DPRD hingga jalan depan perumahan TNI AU.
“Terkait tanaman yang sudah ada di trotoar, akan kita serahkan kepada Konsultan bagaimana desainnya,” tukasnya.
Kepala Bappeda ini mengungkapkan, Pemkab Tapteng berencana akan merancang Kota Pandan dan tempat tempat wisata di Kota Pandan, menjadi “landmark” (ikon) yang nantinya menjadi indentitas daerah.
Dengan adanya landmark ini, lanjut Basyri, Kota Pandan sebagai Ibukota Kabupaten akan menjadi lebih menarik dan mempunyai ciri khas yang akan membentuk kesan tersendiri bagi setiap orang yang berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Sehingga orang yang berkunjung atau sekedar melintasi kota Pandan akan terkesan. Apalagi pengunjung dari kota lain masih kesulitan menemukan penanda kota Pandan. Untuk itu kita kan buat “landmark”nya,” ungkap Basyri.
Baca juga : Bupati Bakhtiar Sibarani tegaskan Akan Copot Jabatan Lurah Jika Terbukti Pungli
Dijelaskan, saat ini pihaknya masih akan membuat Detail Engineering Design (DED) atau rancangan pembangunannya dengan menggunakan jasa konsultan. Dan penganggarannya akan diupayakan ditampung di P-APBD.
“Kita desain melalui konsultan untuk membuat Detail Engineering Design (DED), nanti kita plot anggarannya di SKPD terkait. Untuk DED-nya akan kita coba masukkan anggarannya di P-APBD. Tapi kalau tidak cukup anggaran kita, terpaksa kita masukkan anggarannya di R-APBD Tahun 2018. Tapi nanti kita coba upayakan di P-APBD, kita akan hemat sedikit anggaran,” jelasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, untuk mewujudkan program landmark adalah program dengan dana yang tidak sedikit dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah Kabupaten, provinsi dan pusat terutama pihak legislatif.
“Dalam konsepnya, anggarannya akan mencapai Rp50 milyar, kalau mau kota ini menjadi bagus dan indah,” ujarnya.
Baca juga : Warga Resah, Air Parit di Simpang Lampu Merah Pandan Bau Busuk
Lebih lanjut Basyri mengatakan, Pemkab Tapteng juga akan mereview kembali desain atau menata ulang sejumlah objek wisata, seperti objek wisata pantai Bosur, pantai Indah Kalangan dan Pantai Hajoran. Tempat wisata ini nantinya juga menjadi landmark di Kabupaten Tapanuli Tengah yang nantinya akan menjadi ciri khas daerah ini.
“Akan kita buat pantai Bosur menjadi lebih bagus lagi. Air Mancur yang tidak aktif akan difungsikan, desainnya akan berubah. Akan dibangun juga panggung hiburan,desain bangunannya juga sudah diusulkan ke Kementerian PU. Kemungkinan pembangunannya akan dimulai tahun 2018,” paparnya.
Di Pantai Hajoran akan dibuat rest area, tempat menjajakan oleh-oleh jajanan dan food court atau tempat jual makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif.
“Sedangkan Pantai kalangan akan kita tata menjadi kawasan wisata yang indah yang nantinya juga akan menjadi salah satu landmarknya Tapanuli Tengah,” tandasnya. (red)
Tinggalkan Balasan