MEDAN, TAPANULIPOST.com – Tudingan dugaan ijazah palsu terhadap Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, mulai menemui titik terang. Hal itu menyusul hasil penyelidikan Dir Reskrimum Polda Sumatera Utara yang menyatakan Bakhtiar Ahmad Sibarani terdaftar dan lulus dari Sekolah Menengah Farmasi (SMF) Pharmanca Medan.

Kasus dugaan ijazah palsu Bakhtiar Ahmad Sibarani yang sebelumnya dilaporkan ke Mabes Polri ini diakui sudah dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Hukum (Dir Reskrimum) Polda Sumut.

Ucapan-Selamat-Hari-Raya-Idul-Fitri-Trans-Continent

Hal tersebut ditegaskan Kasubdit I Dir Reskrimum, AKBP J Pakpahan SH. Bahkan J Pakpahan mengatakan bahwa tudingan tersebut tidak benar.

“Itu laporan masyarakat ke Bareskrim Mabes Polri. Hasil pemeriksaan penyelidikan, yang bersangkutan terdaftar dan benar lulus, tamat,” katanya, Rabu (21/3).

Advertisements
Selamat-Idulfitri-PLN-Sibolga

[irp posts=”3330″ name=”Sidang Gugatan Kasus Tagihan Listrik Rp4,5 Milyar, Majelis Hakim Beri Waktu 30 Hari Proses Mediasi”]

Selain itu, lanjut J Pakpahan, pembuktian dikuatkan beberapa data yang diperoleh dan kroscek secara langsung.

“Kita sudah cek langsung. Hasil pertinggal nilai, daftar lulus serta di buku induk siswa juga lengkap,” ucapnya.

“Kita sudah mengambil keterangan dari Dinas Pendidikan, dan benar bahwa nama yang bersangkutan terdaftar. Yang jelas semua datanya ada,” tambahnya.

[irp posts=”3301″ name=”Polres Tapteng Segera Tetapkan Tersangka Kasus Illegal Logging”]

Informasi sebelumnya diperoleh, Bakhtiar Ahmad Sibarani lahir di Pasar Batugerigis 2 November 1984 dan terdaftar di Sekolah Pharmaca Medan dengan Nomor Induk Siswa (NIS) 00007.

Teman sebayanya mengakui bahwa politisi Hanura ini juga sedikit nakal. Sebab, sering bertengkar dengan teman sekelas maupun siswa lain yang tidak sepaham dengannya. Meski demikian, Bakhtiar Sibarani disebut aktif berorganisasi.

“Saya pernah satu kelas dengan Bakhtiar. Selain kategori bandal dan sering bertengkar, Bakhtiar sempat jadi Ketua OSIS kami dan selalu menjadi ketua kelas sejak kelas 1,” ungkap teman sekolahnya di Sekolah Menengah Farmasi (SMF) Pharmanca. (rel/red)