JAKARTA, TAPANULIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapanuli Tengah yang diwakili Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Masril Tua Rambe bersama Kasubbag Teknis Ricardo Butarbutar, kembali mengikuti bimbingan Teknis (Bimtek) lanjutan tentang penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) yang diselenggarakan KPU RI selama dua hari, Jumat-Sabtu (29-30/72016) di gedung Pusilkom UI Depok.

Acara Bimtek ini buka oleh Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay, dengan narasumber Biro Teknis KPU RI. Bimtek ini diikuti 101 daerah yang melaksanakan Pilkada tahun 2017 yang terdiri 7 Propinsi, 76 Kabupaten dan 18 Kota se Indonesia, termasuk KPU Tapanuli Tengah.

Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay dalam arahannya mengatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari bimtek-bimtek sebelumnya yang bertujuan untuk membekali para operator dan anggota KPU di daerah, terkait dukungan penggunaan IT dalam proses pencalonan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2017.

“Untuk mendukung penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2017 yang akan memasuki tahap pencalonan, khususnya dari jalur perseorangan. Kita rasanya perlu memantapkan penggunaan IT dalam proses pencalonan. Untuk itu saya minta kepada para operator dan komisioner yang membidangi teknis agar benar-benar mengikuti pelatihan ini dengan baik,” Kata Hadar.

Sementara Andi Bagus Makkawaru, Kepala Sub Bagian Pencalonan & Penetapan Calon Terpilih Sekretariat Jenderal KPU RI yang memandu bimtek itu mengatakan, KPU RI telah menerima masukan KPU di daerah untuk menyederhanakan analisa kegandaan internal.

Dari hasil masukan tersebut, aplikasi Silon Pilkada 2017 akan secara otomatis menghapus data pendukung pasangan calon (paslon) perseorangan yang data kependudukannya (nama; Nomor Induk Kependudukan; tanggal lahir; status pernikahan) seluruhnya ganda/identik.

“Khusus ganda identik kita sudah fasilitasi, sudah diakomodir akan otomatis terhapus. Jadi nanti operator tidak perlu check list satu-satu untuk menghapus, karena akan otomatis menyisakan 1 data pendukung saja,”  ujarnya seraya mengatakan dengan sistem baru yang telah diakomodasi itu, operator Silon akan lebih singkat dalam melakukan analisa kegandaan internal.

Andi menambahkan, dalam analisa kegandaan internal ini, Silon akan menghasilkan 3 (tiga) output. Yang pertama Lolos, kedua Ganda Identik, ketiga Potensi Ganda.

“Hasil dari cek internal ada tiga, yang pertama lolos. Artinya dia tidak ganda, ini ideal. Yang kedua ganda identik, yaitu pendukung yang mulai dari nama, NIK, tanggal lahir, sampai status kawinnya sama semua. Hasil ketiga potensi ganda, potensi ganda ini adalah pendukung yang sama hanya NIK nya saja,” terang Andi.

Untuk hasil potensi ganda, operator Silon harus tetap memeriksa kegandaan tersebut secara manual melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Nah untuk kegandaan ini kita tetap harus check list manual. Sebelum di cek manual, harus kita cek KTP nya. Ini satu hal yang tidak boleh kita lupa. Kemudian lihat juga tanggal lahirnya, alamat nya. Kalau memang itu adalah orang yang sama, aksinya sama dengan ganda identik, dihapus salah satunya,” lanjutnya.